bahwa pada hari senin tanggal 26 Februari 2024 sekitar pukul 18.30 wita, saat itu korban bertamu kerumah perempuan SITRIYANTI MOU dan didepan rumah perempuan SITRIYANTI MOU saat itu ada lelaki SOPIAN DUGIAN dan lelaki IDRIS PASUE,  saat itu saya bertanya kepada lelaki SOPIAN DUGIAN ” dimana perempuan SITRIYANTI MOU ” saat itu lelaki SOPIAN DUGIAN mengatakan ” ada didapur ” saat itu korban langsung masuk ke dalam rumah menuju dapur bertemu dengan perempuan SITRIYANTI MOU untuk menyampaikan bahwa anak korban telah dipukul oleh anak tersangka, saat itu korban mengatakan ” kase belajar ngana pe anak supaya so nyanda ba pukul-pukul anak saya lagi ” setelah itu korban langsung keluar rumah  dan saat korban sedang memakai sandal tiba-tiba perempuan SITRIYANTI MOU langsung mendekati korban yang langsung menunjuk-nunjuk pipi kanan korban sambil mengatakan ” bae-bae ngana ” dan saat itu korban mengatakan ” kenapa ini ? ” , mengalami hal tersebut korban langsung mendorong tangan tersangka  dan saat itu perempuan SITRIYANTI MOU langsung meremas leher korban menggunakan tangan  kanan dan tidak lama kemudian datang lelaki IDIRIS PASUE langsung memegang perempuan SITRIYANTI MOU agar berhenti meremas leher korban , saat itu lelaki SOPIAN DUGIAN datang dan langsung mengatakan ” lepas idris, kase biar itu dorang pe urusan ” saat itu perempuan SITRIYANTI MOU berhasil lepas dan kembali mengejar korban yang langsung menarik-narik rambut korban dari belakang menggunakan kedua tangannya, setelah itu lelaki RISKI POMALINGO datang untuk melerai penganiayaan tersebut.------

----- Saksi korban menerangkan bahwa akibat dari penganiayaan tersebut korban mengalami luka goresan bekas kuku pada bagian leher dan dada depan korban